Warung Internet Ramaikan Sidareja















Salah satu warnet yang terletak di Jalan Ampera Sidareja
SIDAREJA – Internet atau yang dikenal sebagai dunia maya kini bukan lagi monopoli masyarakat di perkotaan seperti Cilacap kota, tetapi sudah merambah ke warga pedesaan khususnya wilayah kota kecamatan.

Sebut saja kota kecamatan Sidareja kini telah memiliki dua buah warnet yang setiap harinya lumayan ramai dikunjungi oleh kalangan pelajar, guru, maupun keluarga TKI/TKW. Dari mulai mencari informasi, data, urusan bisnis, menjalin persahabatan lewat chatting, berkomunikasi dengan anggota keluarga hingga sekedar mencari hiburan di dunia maya.


Arinto, pemilik warnet Giga.Net di Jalan Ampera 21A, Sidareja, menuturkan, sejak awal berdiri Januari 2007 sambutan dari warga Sideraja dan sekitarnya yang haus akan informasi lumayan bagus, sehingga mereka tidak lagi harus pergi jauh-jauh ke Cilacap atau Purwokerto untuk mengakses internet lewat warung internet (warnet). Setidaknya keberadaan warnet di Sidareja juga memudahkan kalangan mahasiswa asal Sidareja yang sedang pulang kampung.


Menurut Arinto, sebelum mendirikan warnet meskipun sudah ada layanan telkomnet instan ia dan juga warga Sidareja yang lain lebih suka pergi ke warnet yang ada di kota Cilacap maupun Purwokerto pasalnya disamping harganya murah juga koneksinya stabil.


Ia juga menambahkan, sebelumnya di Sidareja pernah ada warnet yang kala itu menjadi satu dengan kursus komputer namun tidak bertahan lama karena penggunanya masih terbatas sehingga pengelolanya terpaksa menutup usahanya. Namun sekarang kondisinya sudah jauh berbeda, internet bukan laigi barang mewah yang hanya dikonsumsi oleh masarakat perkotaan atau mahasiswa saja.


‘’Pengguna disini sudah hampir merata mulai dari guru-guru dan pelajar, apalagi sekarang kurikulumnya sudah ada, ditambah keluarga TKI/TKW dan mahasiswa yang kebetulan sedang mudik,’’ kepada CilacapMedia, Senin (10/3).


Pada saat awal berdiri Arinto menjalin kerjasama dengan beberapa sekolah yang kebetulan belum memiliki koneksi internet dan juga lab komputer untuk praktek di warnetnya. Namun dalam perkembangannya beberapa sekolah kini sudah mulai memiliki lab komputer dan koneksi internet sendiri.


Ia mengaku, warnetnya buka mulai jam enam pagi hingga jam dua belas malam, namun rata jam ramai saat bubaran anak sekolah sekitar jam satu siang hingga jam empat sore. Saat malam hari kembali ramai mulai jam tujuh malam hingga jam sembilan. Dengan jumlah 10 unit dalam sehari warnet milik Arinto rata-rata pengunjung mencapai 5 jam per unit.


‘’Dulu waktu belum ada warnet yang lain pengguna disini rela ngantri, sekarang ya harus berbagi, tinggal selera calon pengguna saja mau pilih warnet yang mana ’’ tambahnya.


Disamping untuk keperluan warnetnya sendiri, Arinto juga menjual lagi akses internet kepada sekolah-sekolah dan pengguna rumahan dengan menggunakan antena wireless.


Berdasar pantauan CilacapMedia, selain Sidareja, kota kecamatan lain yang kini sudah memiliki warung internet (Warnet) diantaranya Majenang, Kedungreja dan Sampang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perintah-Perintah Dasar FreeBSD / Linux pada Konsole

Benarkah Wanita Tercipta dari Tulang Rusuk Pria? Ini Hasil Penelitian Genetika